TV Online


Powered by tv online

Translate

Asal-usul warna bendera merah putih

Bookmark and Share
Bendera  nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua  warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal) yaitu  merah dan putih. Dulu pada saat Bung Karno bercerita didepan kongres  rakyat Jawa-Timur, beliau menceritakan asal mula warna merah putih  sebagai warna bendera pusaka bangsa dan negara Indonesia. Beliau  berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak memperdebatkan Sang  merah putih ini.
Jangan ada satu pihak yang mengusulkan warna lain  sebagai bendera Republik Indonesia
Beliau  juga mengatakan bahwa warna Merah Putih ini bukan buatan Republik  Indonesia, Bukan buatan kita dari zaman pergerakan nasional. Apa lagi  bukan buatan Bung Karno, bukan buatan Bung Hatta! Enam ribu tahun sudah  kita mengenal akan warna Merah Putih ini. Bukan seribu tahun, bukan dua  ribu tahun, bukan tiga ribu tahun, bukan empat ribu tahun, bukan lima  ribu tahun! Enam ribu tahun kita telah mengenal warna Merah Putih!.Tatkala  di sini belum ada agama Kristen, belum ada agama Islam, belum ada agama  Hindu, bangsa Indonesia telah meng-agungkan warna Merah Putih. Pada  waktu itu kita belum mengenal Tuhan dalam cara mengenal sebagai sekarang  ini. Pada waktu itu yang kita sembah adalah Matahari dan Bulan. Pada  waktu itu kita hanya mengira, bahwa yang memberi hidup itu Matahari.  Siang Matahari – malam Bulan. Matahari merah- Bulan putih
Pada  waktu itu kita telah mengagungkan warna Merah Putih. Kemu¬dian  bertambah kecerdasan kita. Kita lebih dalam menyelami akan hidup di  dalam alam ini. Kita memperhatikan segala sesuatu di dalam alam ini dan  kita melihat, alam ini ada yang hidup bergerak, ada yang tidak bergerak.  Ada manusia dan binatang, makhluk-makhluk yang bergerak. Ada  tumbuh-tumbuhan yang tidak bisa bergerak. Manusia dan binatang itu  darahnya merah. Tumbuh-tumbuhan darahnya putih. Getih – Getah. Coba  dengarkan hampir sama dua perkataan ini: Getih – Getah. Cuma i diganti  dengan a. Kemudian kita mengagungkan Getih – Getah. Merah – Putih.  Saudara-saudara, itu adalah fase kedua
Fase  ketiga, manusia mengerti akan kejadian manusia. Mengerti, bahwa  kejadian manusia ini adalah dari perhubungan laki dan perempuan,  perempuan dan laki. Orang mengerti perempuan adalah merah, laki adalah  putih. Dan itulah sebabnya maka kita turun-temurun mengagungkan  Merah-Putih. Apa yang dinamakan “gula-kelapa”, mengagungkan  bubur”bang-putih”. Itulah sebabnya maka kita kemudian-tatkala kita  mempunyai negara-negara setelah mempunyai kerajaan-kerajaan- memakai  warna Merah-Putih itu sebagai bendera negara. Tatkala kita mempunyai  kerajaan Singasari, Majapahit Merah-Putih telah berkibar. Dan tatkala  kita mengadakan pergerakan nasional sejak tahun 1908 dengan lahirnya  Budi Utomo-dan diikuti oleh Serikat Islam, oleh NIP (Nationaal Indische  Partij), oleh ISDP, oleh PKI, oleh Sarekat Rakyat, oleh PPPK, oleh PBI,  oleh Parindra, dan lain-lain-maka rakyat lndonesia tetap mencintai  Merah-Putih sebagai warna benderanya. Dan tatkala kita pada tanggal 17  Agustus 1945 memproklamirkan kemerdekaan itu, dengan resmi kita  menyatakan Sang Merah Putih adalah bendera kemerdekaan kita
Maka  dari itu kawan! sudah saatnyalah kita sebagai penerus bangsa yang besar  ini untuk tegap berdiri, tatap sang pusaka kita dengan rasa bangga!  Berkibarlah engkau Sang Pusaka Merah Putih!!



DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 66 ....MERDEKA!!!
Sumber: PANCASILA BUNG KARNO, (Himpunan pidato, ceramah, kursus dan kuliah), Penerbit PAKSI BHINEKA TUNGGAL IKA, Jakarta, 2005

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar