TV Online


Powered by tv online

Translate

Obat Hipertensi Sebabkan Disfungsi Ereksi

Bookmark and Share
Tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang umum terjadi dan diderita baik pria maupun wanita.
Gejala hipertensi biasanya tidak terdeteksi sampai penderita melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau ketika hipertensi telah sangat akut.
Hipertensi menyebabkan timbulnya resiko kesehatan pada pembuluh darah dan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung dan stroke.


Pengobatan terhadap gejala hipertensi pada pria dapat mengakibatkan efek samping pada fungsi tubuh yaitu munculnya masalah seksual seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Pengobatan Hipertensi Sebabkan Disfungsi Ereksi
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah salah satu penyakit lain yang mungkin muncul akibat dari penggunaan obat-obatan untuk menyembuhkan Hipertensi. Obat hipertensi seperti Beta blockers dan Diuretik bekerja dengan cara mengurangi dan mempertahankan tekanan darah tetap rendah ketika darah mengalir ke penis.

Beberapa pasien hipertensi mungkin akan merasakan kesulitan memperoleh ereksi dari tingkat rendah yakni masih mampu mengalami ereksi tapi tidak keras atau terlambat ereksi, sampai tingkat paling parah yaitu sama sekali tidak mampu mencapai ereksi.

Beberapa faktor lain turut mempengaruhi masalah ereksi yang muncul diantaranya faktor usia, kesehatan tubuh secara umum, kondisi sakit yang sudah ada dan kemungkinan adanya pengaruh dari obat-obatan jenis lain yang pernah di konsumsi. Kesemua faktor tersebut mempengaruhi tingkat disfungsi ereksi yang diderita pasien.

Obat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang paling mungkin menyebabkan disfungsi ereksi adalah ACE inhibitor, alpha blockers, calcium channel blockers dan Agiotensin receptor blockers.
Disfungsi Ereksi Karena Kondisi
Hipertensi dapat menyebabkan stres dan kerusakan pada pembuluh darah kecil pada penis. Setelah diobati pembuluh darah tersebut menjadi lebih tebal dan lebih lambat untuk melebar ketika menanggapi rangsangan seksual yang terjadi.

Hal ini pada akhirnya akan menghambat aliran darah ke penis, dan akibatnya pasien hipertensi akan sering mengalami kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksinya. Beberapa pasien yang berhasil mendapatkan ereksi yang keras biasanya akan kesulitan mempertahankan kekerasan ereksinya sampai hubungan seksual selesai.
Penurunan Hasrat Seksual
Para pria yang mengalami hipertensi biasanya menderita penurunan kadar hormon testosteron. Faktor usia, kebiasaan, kesehatan pribadi, dan pra kondisi adalah faktor-faktor yang berkontribusi sampai dimana efek pengobatan hipertensi dapat mempengaruhi fungsi seksual tubuh.

Hormon testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap bangkitnya gairah seksual pria. Penurunan kadar testosteron pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan libido atau gairah seks. Penurunan gairah seks juga bisa disebabkan karena tingkat stres yang tinggi.
Ejakulasi Dini
Hipertensi jika tidak diobati maka tekanan darah akan tetap tinggi. Pada saat tubuh menerima rangsangan maka gairah seks meningkat dan tekanan darah semakin kuat mengalir. Semakin tinggi rangsangan yang diterima semakin tinggi tekanan darah yang mengalir ke penis. Pada kasus penderita hipertensi, tekanan dan aliran darah yang sudah tinggi bahkan sebelum hubungan seksual dimulai menyebabkan ereksi terjadi dengan cepat dan “berumur pendek” atau ejakulasi dini.

Ejakulasi dini adalah hubungan seks yang terlalu cepat selesai akibat ejakulasi yang berlangsung cepat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penyakit hipertensi juga menyebabkan ejakulasi dini dan penurunan daya tahan seksual.
Efek Samping Seksual Pada Wanita
Pada wanita, efek samping seksual akibat hipertensi tidak seperti pada pria. Hipertensi pada wanita sering menyebabkan peningkatan tingkat stres dan menyebabkan kelelahan, penurunan gairah seks, dan sulit mendapat orgasme.

Obat-obatan hipertensi seperti Beta blockers dan diuretik menyebabkan gairah seks wanita menjadi rendah. Tentu faktor lain seperti usia, dan kondisi kesehatan umum turut mempengaruhi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar